Tiga Hal Terberat di Tahun Pertama Pernikahan - Setelah menikah, wah pasti ada banyak hal yang berubah dalam kehidupan kita. Jika dulu melakukan segala sesuatunya sendiri, kini banyak hal yang harus didiskusikan dengan pasangan sebelum memutuskan sesuatu. Belum lagi dengan berbagai macam kebutuhan dan kewajiban baru.
bagi Anda yang bersiap akan menikah atau baru menikah, persiapkan diri Anda dengan memahami berbagai hal penting tentang menikah demi memulai babak baru dalam hidup Anda. di tahun pertama pernikahan, kita perlu melakukan proses adaptasi yang sangat drastis.
Tiga Hal Terberat di Tahun Pertama Pernikahan
Tiga Hal Terberat di Tahun Pertama Pernikahan |
Dan inilah tiga hal yang membuat proses adaptasi pasangan yang baru menikah perlu perjuangan
1. Jadwal Baru sebagai Pasangan
Saat masih lajang, semua jadwal bisa kita buat dan atur sendiri. Tapi kalau sudah menikah, kita perlu menyesuaikan jadwal kita dengan pasangan. Termasuk jadwal "me-time". Meskipun sudah menikah, kita juga masih perlu mendapatkan waktu sendiri. Ya, kita kan nggak akan menghabiskan setiap detik waktu kita dengan pasangan. Adakalanya kita ingin menikmati waktu kita sendiri atau jalan-jalan dengan sahabat.
Kesibukan pekerjaan dan aktivitas juga jadi persoalan yang perlu dibahas dengan pasangan. Kita perlu tahu kapan saatnya bisa mengajak pasangan berlibur. Kapan menjaga kondisi tetap kondusif di rumah saat pasangan sedang diburu setumpuk pekerjaan di kantor. Kesibukan dan jadwal ini bisa jadi penyebab konflik kalau tak diatur dengan baik bersama pasangan.
2. Banyaknya Keputusan yang Harus Dibuat
Di tahun pertama menikah, pasti ada banyak hal yang harus diurus. Berbagai keputusan harus dibuat dalam waktu berdekatan. Misalnya tentang kepindahan ke rumah baru, berapa bulan sekali bertemu keluarga besar, dan rencana-rencana lain. Tak hanya hal-hal besar, tapi juga ha-hal sepele, seperti mau makan malam apa hari ini atau enaknya pilih warna apa untuk cat rumah.
Namanya juga baru mulai membangun rumah tangga. Berbagai hal harus disiapkan dengan masak-masak. Apalagi karena masih pasangan muda. Belum punya pengalaman membangun rumah tangga juga. Dan hal ini bisa terasa begitu melelahkan. Baru selesai satu masalah, eh muncul masalah lain yang harus dipecahkan. Baru beres membuat satu keputusan, masih ada keputusan baru yang perlu dibereskan.
3. Munculnya Kewajiban Sosial Baru
Mulai babak hidup baru, muncul kewajiban-kewajiban baru. Ada tanggung jawab baru yang harus kita jalankan sebagai seorang istri. Contoh, jika saat masih lajang kita bisa traveling berminggu-minggu dengan sahabat, kini setelah menikah kita juga perlu memperhatikan perasaan suami kita. Ada peran baru yang harus kita lakukan, sebagai istri, sebagai menantu, dan nantinya sebagai seorang ibu.
Tahun pertama pernikahan bisa dipenuhi banyak momen romantis dan menyenangkan. Mencoba berbagai hal baru bersama pasangan. Tapi juga bisa membuat kita merasa tertekan. Stres, bingung, hingga depresi bisa saja Anda alami di tahun pertama menikah.